Toilet
bukanlah tempat buruk. Jangan heran kalau toilet adalah alat ukur untuk sehat
tidaknya masyarakat dunia.
Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) pada Hari Toilet Sedunia kemarin berpesan agar pembenahan
sanitasi sekaligus memperbanyak toilet bisa menyelamatkan jutaan jiwa manusia
di dunia. "Menghapus ketidakseimbangan sanitasi dimulai dari toilet,"
kata Pelapor Khusus PBB untuk HAM dan Penyelamatan Air Minum serta Sanitasi
Catarina de Albuquerque di Geneva sebagaimana warta laman Bangkok Post
pada Sabtu (17/11/2012).
PBB
mencatat, lebih dari 2,7 juta orang meninggal dunia per tahun lantaran sanitasi
yang tidak memadai. "Banyak dari korban meninggal dunia itu usianya di
bawah lima tahun," kata Catarina de Albuquerque.
Ia
juga mengatakan, akses mudah ke fasilitas sanitasi di seluruh dunia ternyata
menunjukkan kalau seorang masuk dalam golongan "berpunya" atau
"tidak berpunya".
Catarina
menambahkan, di dunia ini hanya satu dari tiga orang yang mendapatkan akses ke
toilet yang memadai. "Sementara, masih sekitar satu miliar warga dunia
yang membuang hajatnya di area terbuka," katanya.
Catatan
yang patut diperhatikan, imbuh Catarina, kekurangan sanitasi tak hanya membuat
orang miskin sakit. Gara-gara kekurangan tersebut, warga miskin juga memiliki
keterbatasan untuk tetap bertahan di sekolah dan tempat bekerja.
Lagi-lagi
catatan PBB menunjukkan, tiap tahun anak-anak kehilangan 272 juta hari sekolah
gara-gara buruknya kualitas air. Kenyataan itu membuat penyakit gampang datang.
Sunday, November 18, 2012
Toilet Alat Ukur Kesehatan Dunia
11/18/2012 10:01:00 AM
akhmad
No comments
0 comments:
Post a Comment